Karakteristik Tunalaras Menurut Hallahan dan Kauffman
Desember 27, 2012

Karakteristik tunalaras yang dikemukakan Hallahan dan kauffman (1986) berdasarkan dimensi tingkah laku anak tunalaras adalah sebagai berikut:
Anak yang mengalami gangguan perilaku
- Berkelahi, memukul menyerang
- Pemarah
- Pembangkang
- Suka merusak
- Kurang ajar, tidak sopan
- Penentang, tidak mau bekerjasama
- Suka menggangu
- Suka ribut, pembolos
- Mudah marah, Suka pamer
- Hiperaktif, pembohong
- Iri hati, pembantah
- Ceroboh, pengacau
- Suka menyalahkan orang lain
- Mementingkan diri sendiri
Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri:
- Cemas
- Tegang
- Tidak punya teman
- Tertekan
- Sensitif
- Rendah diri
- Mudah frustasi
- Pendiam
- Mudah bimbang
Anak yang kurang dewasa
- Pelamun
- Kaku
- Pasif
- Mudah dipengaruhi
- Pengantuk
- Pemborosan
Anak yang agresif bersosialisasi
- Mempunyai komplotan jahat
- Berbuat onar bersama komplotannya
- Membuat genk
- Suka diluar rumah sampai larut
- Bolos sekolah
- Pergi dari rumah
Karakteristik Akademik:
Kelainan perilaku mengakibatkan penyesuaian sosial dan sekolah yang buruk. Akibatnya, dalam belajarnya memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:- Hasil belajar dibawah rata-rata
- Sering berurusan dengan guru BK
- Tidak naik kelas
- Sering membolos
- Sering melakukan pelanggaran, baik disekolah maupun dimasyarakat, dll
Karakteristik Sosial/ Emosional:
Karakteristik sosial/ emosional tunalaras dapat dijelaskan sebagai berikut:A. Karakteristik Sosial
1) Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang lain:
- Perilaku itu tidak diterima masyarakat, biasanya melanggar norma budaya
- Perilaku itu bersifat menggangu, dan dapat dikenai sanksi oleh kelompok sosial
- Tidak mengikuti aturan
- Bersifat mengganggu
- Bersifat membangkang dan menentang
- Tidak dapat bekerjasama
B. Karakteristik Emosional
- Hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak, misalnya tekanan batin dan rasa cemas
- Ditandai dengan rasa gelisah, rasa malu, rendah diri, ketakutan dan sifat perasa/ sensitif