Kemah Nasional Pramuka Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Mei 26, 2015

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan karakter. Melalui Kemnas 2015, Kemendikbud terus berupaya memenuhi kebutuhan peserta didik termasuk anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mereka kelak memiliki kedudukan dan peluang yang sama dengan anak-anak yang lain dalam berbagai aspek kehidupan,” tutur Jazidie.
Menurut Jazidie, terdapat perbedaan dalam setiap pelaksanaan Kemnas tiap tahunnya. Tahun ini misalnya, ada inovasi kegiatan keterampilan hidup (life skill) yang menjadi kegiatan kemandirian peserta. Ada pula kegiatan bina masyarakat yang berorientasi pada bagaimana peserta mampu memahami kondisi riil masyarakat dengan melakukan bakti kepramukaan.
Kemnas kali ini merupakan pelaksanaan tahun keempat yang digelar oleh Kemendikbud melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Ditjen Dikmen.
Perkemahan pertama dilaksanakan di Solo pada 2012, kemudian pada 2013 dan 2014 dilaksanakan di Bali dan tahun ini dilaksanakan di Lombok, NTB.
198 peserta terdiri dari tingkatan Penegak (usia 16-21 tahun) dan Pandega (usia 21-25 tahun)dari seluruh provinsi di Indonesia. Peserta yang hadir dan mengikuti upacara ini terdata 31 kwartir daerah (kwarda). Dua kwartir daerah dari Maluku Utara dan Papua Barat belum hadir karena terkendala penerbangan.
Pada akhir sambutannya, Jazidie menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pemerintah Provinsi NTB dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi NTB yang bersedia menjadi tuan rumah. Apresiasi juga ditujukan kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang senantiasa menjadi partner setia dalam setiap kegiatan kepramukaan Kemendikbud. (Afirta/Erika/Ratih)